bad day

bad 25th.
.Sial,tadi pagi jam 7 m si reza muhaimin nanya jawaban ,eh dia ternyata lupa.gilak sakit bgt dilupain teman,dia malah bilang udalah ta,ga usah buat aku badmood ,wtf.I was mad .
Hari ini ujian UN bidang study fisika. Dan saya sangat amat buta dengan fisika.dan menurut aku
kadang membuat aku bingung dengan kegunaan nya.salah satu contoh di soal UN paket A td
23.Bunyi klakson sebuah speda motor saat di bunyikan menghasilkan taraf intensitas 40 dB,
sedangkan bunyi klakson sebuah mobil saat dibunyikan menghasilkan taraf intensitas 60dB
(Io =10 pangkat -12)jika 100 klakson sepeda motor dan 10 klakson mobil serentak dibunyikan
Maka perbandingan taraf intensitas sepeda motor dan mobil adalah
A.5:6
B.6:7
C.7:8
D.8:5
E.9:10

Jawabannya adalah c.adalah bukan omong kosong
Tp yg buat ak bingung.kenapa ada pertanyaan omong ksong yg nanya gimana taraf inten saat 100
Sepeda motor dan 10 mobil.ga kebayang ributnya suara nya.jadi bener2 memuakkan.besok hari
Terakhir UN.hari ini senang karna buat brownies kukus dan berhasil.hahah.

continued from http://themiyuyume.blogspot.com/

Rabu, 24 Maret 2010
LITTLE RECOGNITION AND EXPERIENCES
Seorang petani tolol sedang asyik mengumpulkan
kayu- kayu kering ketika dia mendengar jeritan. Dia menoleh kesana kemari, tapi
tak melihat siapa- siapa. Jadi di teruskannya mengumpulkan kayu.
Sekali lagi terdengar jeritan. Kali ini dia
mencari- cari dengan lebih teliti akhirnya di lihatnya seekor ular terjepit
diantara batu- batu.
Petani itu meloncat mundur karena takut. Ular
adalah binatang licik. Tapi, binatang itu memohon mengiba iba “tolonglah aku tuan, keluarkan aku dari
bawah batu ini.”
“ya, aku bisa saja menolongmu,” jawab si
petani, “tapi untuk apa? Kamu pasti akan mematuk aku dan menyemburkan racunmu.
Bagaimanapun ular tetap ular.”
“astaga, aku tak kan pernah berbuat sekeji
itu,” kata ular.
Akhirnya dengan mengabaikan akal sehatnya
petani itu mengangkat batu yang menindih ular. Dibiarkannya ular itu merayap
keluar.
Tiba- tiba ular itu mematuknya. Nyaris! Untung
petani itu masih sempat meloncat menghindarinya.
“nah, benar, kan,” teriak petani.”kamu ular
licik. Aku tahu itu. Mengapa kau membalas budi baik dengan perbuatan keji? Aku
tak mengert.i” “ada alasannya,” jawab ular. “memang begitulah hukum rimba. Air
susu harus di balas dengan air tuba.”
Petani itu tak sependapat dengan si ular. “tak
semua orang setuju dengan pendapatmu itu,” katanya. “jika ada orang yang
berbuat baik terhadapku, aku akan selalu mengingatnya dan berusaha membalas
kebaikannya.” Ular itu hanya mendengus.
“kita bertaruh saja,” katanya. “ carilah siapa
yang setuju dengan pendapatmu, maka kau akan kulepaskan.”
Petani dan ular itupun berjalan bersama- sama.
Mereka bertemu dengan seekor kuda tua yang melangkah terseok- seok. Ekornya
yang berambut jarang dan lemah berusaha mengusir lalat yang merubung kakinya.
Si petani bertanya, “menurut pendapatmu, kuda
tua, budi baik harus di balas dengan apa?” kuda menjawab, “dengan kejahatan.”
“mengapa kau berpendapat begitu”, tanya petani kecewa.
“sebab,” katakuda tua itu sambil berusaha
duduik dengan enak,” waktu aku masih muda dan kuat, majikanku selalu merawatku
dengan penuh kasih.”
Kuda melanjutkan, “aku di beri kandang yang
hangat dan jerami serta padi- padian yang cukup. Boleh makan sekenyang-
kenyangku. Tapi... sekarang aku sudah tua dan lemah, aku diusirnya... begitu
saja.”
“nah, apa kataku,” endus ular puas, “sekarang
juga akan kupatuk engkau dengan gigiku yang berbisa.”
“tunggu dulu,” tergesa- gesa petani itu
berseru. “sebaiknya kita tanyakan pada yang lain lagi.”
Keduanya meneruskan perjalanan. Di padang
mereka melihat seekor domba sedang merumput. Petani bertanya padanya, “menurut
pendapatmu, domba, budi baik harus di balas dengan apa?”
“dengan kejahatan,” kata domba tanpa menoleh.
“mengapa kau berpendapat begitu?”
Domba menjawab, “aku selalu memberikan wol
untuk majikanku, tapi dia jahat. Di musim panas, dibiarkan nya buluku tumbuh
lebat hingga aku pingsan kepanasan. Di musim dingin, di cukurnya buluku, hingga
aku beku kedinginan.”
Ular mendesis, “bagus! Sekarang kupatuk kau
dengan taringku yang berbisa.”
“sabar... sabar,” cegah si petani. “pasti ada
pendapat lain lagi.”
Merekapun berjalan lagi. Untung, sebelum si
ular melihat, petani itu telah melihat seekor rubah. Dia menyelinap dan
berbicara dengan rubah itu
“ sebentar lagi aku akan menemuimu dengan
seekor ular,” katanya menerangkan. “ kalau ku tanya, jawablah bahwa budi baik
harus di balas dengan budi baik juga. Nanti ku beri kau anak domba, anak babi
dan itik yang gemuk.”
“boleh juga tawaranmu,” jawab rubah. Setelah
itu, petani kembali berjalan menjejeri ular.
Tak lama kemudian mereka berpapasan dengan
rubah. “menurut pendapatmu, rubah,” kata petani,” budi baik harus di balas
dengan apa?”
“dengan kebaikan,” jawab rubah tersenyum,
terbayang olehnya daging lezat anak domba, anak babi, dan itik yang gemuk. Lalu
ketiganya mengobrol, dan rubah mendengar bagaimana tadi ular terjepit di bawah
batu. Dia tak percaya. Jadi mereka kembali ke tempat batu itu dan atas anjuran
rubah, petani itu menindih kembali si ular dengan batu. Rubah benar- benar
telah menyelamatkan nya.
Tapi malamnya, waktu rubah menagih janji,
ternyata petani itu telah mengunci erat- erat kandang domba, kandang babi, dan
serta kandang itik. Malahan, petani itu mengusirnya dengan acungan senapan dan
dua ekor anjing galak.
“wah, kau jadi pintar, yah!” seru rubah.
“memang benar kata ular itu!”

http://id.shvoong.com/social-sciences/1721921-air-susu-di-balas-air/

salah satu cerita yg aku suka.
jadi keingat kejadian kemaren pas 1 hari sblm puasa ,tahun 2009.
aku lagi pengen karaoke sama intan,salah seorang teman bernama ezza ngajakin bareng.akhirnya kita(ak dan intan)nunggu di sun plaza (mall di medan).posisi uda jam 2 dan si ezza ini belum datang.karna posisi karaoke-nya ga di dalam sun.aku ga makan siang karna takut ezza jemput.Pas tiba dia jemput dia malah minta tolong temenin dulu ke tasbih buat ngurus modm flash dia.sampe jam 3 lebih aku tungguin akhirnya selesai .pas kita di jalan,tiba-tiba mamanya nelfon marah-marah minta di jemput .otomatis langsung deh dia bilang ke kita.maaf banget ya wei,mama ak marah mnta di jemput .tolong kali ya kalian ga bs aku antar.fine ,gapapa kok jak .kita turun di daerah setiabudi belom makan tanpa kendaraan.setelah ikhlasin semua akhirnya kita mutusin buat makan gudeg dan nunggu gebetan intan jemput,kita jalan2 sampai binjai dan seru-seruan.
besoknya hari puasa pertama ,ezza minta maaf dan ngajak jalan sebagai ganti.kita jalan dan pas udah jam 6 mamaku nelfon aku marah bilang hari ini kita dapat giliran nyumbang masjid bukaan,kamu blm beli aqua sama gorengan? sekarang beli!!! otomatis takut jadi anak durhaka .aku minta maaf bgt sama ezza krna benar2 di luar niatan aku ngebalas,saat aku uda ikhlas malah ALLAH SWT ngebalas buat aku.akhirnya ezza aku turunin dekat rumah aku dia naik becak sendirian.kasihan bgt ,maaf ya sista .tuhan maha adil.air tuba di balas tuba, siiippp.